-->

Proses seleksi karyawan

- 01.41
Haloo sobat asripedia di masa pandemi seperti ini perekonomian di indonesia sangat tidak stabil bahkan diseluruh dunia, mulai dari pengurangan karyawan, pemutusan hubungan kerja, serta banyak lagi karyawan yang dirumahkan. Dengan dimulainya aktivitas kembali atau new normal sudah dipastikan banyak pelamar kerja yang ingin kembali beraktivitas.  Sudah terlihat juga beberapa perusahaan kembali membuka lowongan pekerjaan untuk mengisi kekosongan selama pandemi ini berlangsung. Pastinya semua berharap agar pandemi ini segera berakhir dan kita semua bisa kembali ke aktivitas normal.

Kali ini penulis akan menjelaskan tips-tips buat teman-teman yang ingin lolos pada tahap proses seleksi karyawan.

Seleksi ditujukan untuk memilih tenaga kerja yang diinginkan. Idealnya seleksi merupakan proses dua arah: organisasi menawarkan posisi kerja yang dengan imbalannya, sedangkan calon tenaga kerja mengevaluasi organisasi dan daya tarik posisi serta imbalan yang ditawarkan. Dalam kenyataannya, proses seleksi belum ditentukan oleh kekuatan tawar-menawar antara organisasi dan calon tenaga kerja. Sebagai contoh, apabila satu posisi kerja dilamar oleh beberapa calon, organisasi mempunyai posisi tawar-menawar yang lebih kuat. Proses seleksi merupakan proses satu arah, sedangkan pelamar tidak mempunyai banyak pilihan. Sebaliknya apabila terjadi kelangkaan tenaga kerja, tenaga kerja mempunyai lebih banyak pilihan. Organisasi harus memberikan tawaran yang paling menarik dan memberikan keputusan dengan cepat.



Berikut penulis akan jelaskan 7 tips-tips proses seleksi karyawan yang harus diketahui dan dipahami supaya lolos seleksi, yaitu :

1. Lamaran kerja

Lamaran kerja yang lengkap memberikan informasi pertama mengenai pelamar kerja, seperti pendidikan, pengalaman, kegiatan ekstrakurikuler, minat, dan posisi yang diinginkan. Hanya informasi relevan untuk memperkirakan sukses kerja yang perlu dimasukkan dalam lamaran kerja. Informasi yang tidak relevan lebih baik dihindari.

2. Wawancara awal

Wawancara awal digunakan untuk melihat secara cepat Apakah calon cocok untuk pekerjaan yang ditawarkan. Wawancara dapat dilakukan untuk melihat pengalaman kerja, tingkat gaji yang diinginkan rumah dan kemauan untuk pindah lokasi. Wawancara apa biasanya tidak dilakukan apabila pelamar kerja mencakup puluhan orang karena cukup mahal biayanya dan tidak efisien. Proses seleksi dapat langsung melompat ke tahap tes dan mereka yang lulus tes baru diwawancarai dengan mendalam.

3. Tes

Teh ditujukan untuk melihat kemampuan atau keterampilan calon untuk belajar atau untuk mengerjakan tugas yang ditawarkan. Tes yang dikerjakan mencakup tes pengetahuan, tes kecerdasan, tes psikologi, tes kemampuan komputer, atau penggunaan software. Tes tersebut akan tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

4. Evaluasi latar belakang

Evaluasi latar belakang ingin melihat kebenaran informasi yang diberikan oleh pelamar kerja. Jika pelamar menyebutkan referensi, manajer dapat referensi yang disebutkan titik Manager juga dapat menggunakan sumber lain untuk menginformasikan kebenaran informasi yang disebutkan oleh pelamar kerja.

5. Wawancara mendalam

Setelah tes tes terdahulu dilampaui, wawancara yang lebih mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih lanjut mengenai pelamar. Wawancara tersebut juga dapat digunakan untuk menginformasikan benaran informasi yang diberikan secara tertulis. Informasi dapat dilakukan langsung oleh manajer yang akan membawa karyawan tersebut. Kadang-kadang wawancara dilakukan oleh manajer puncak untuk mencerminkan pentingnya penarikan tersebut. Wawancara efektif yang direncanakan dengan baik mampu melihat potensi keberhasilan tenaga kerja dalam tugasnya. Sayangnya, banyak wawancara yang tidak dilakukan dengan baik. Ada beberapa bias yang membuat wawancara tidak lagi efektif. Pertama, dalam wawancara, pewawancara biasanya mempunyai posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan yang diwawancarai titik yang diwawancarai akan merasa gugup, gelisah dan tidak tenang karena wawancara tersebut akan menentukan nasibnya. Karena itu, dalam wawancara kemampuan yang sebenarnya barangkali tidak akan terlihat. Kedua, karena merasa wawancara akan menentukan nasibnya yang dibawa negara yang akan mencoba memperlihatkan hal-hal yang baik. Orang yang cukup baik memperlihatkan gayanya akan diterima meskipun sebenarnya Ia mempunyai kemampuan yang kurang baik dibandingkan lainnya. Ketiga, wawancara seringkali melemparkan pertanyaan yang tidak relevan. Pihak yang diwawancarai kemudian akan mencoba memberikan jawaban panjang lebar yang cenderung mengaturkan tujuan wawancara semula, yaitu untuk melihat kemampuan calon tenaga kerja. Wawancara yang baik memfokuskan pada upaya melihat kemampuan calon Tenaga Kerja dan kesesuaian dengan persyaratan kerja. Wawancara semacam itu diharapkan dapat melihat kemungkinan keberhasilan calon dalam menjalankan pekerjaannya.

Wawancara terkadang memberikan gambaran yang kurang realistis mengenai pekerjaan atau organisasi. Wawancara barangkali ini menunjukkan bahwa organisasinya merupakan tempat yang baik untuk kerja. Karena itu, barangkali akan cenderung membesar-besarkan kebaikan organisasinya. Calon karyawan akan mempunyai penghargaan yang tinggi dan akan merasa kecewa apabila pengharapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan pada waktu bekerja. Karena itu, pewawancara diharapkan memberikan gambaran yang realistis dan mencakup kebaikan ataupun kelemahan suatu pekerjaan.

6. Tes kesehatan dan fisik

Langkah selanjutnya adalah tes kesehatan yang biasanya merupakan langkah yang tidak begitu penting, kecuali jika calon tenaga kerja mempunyai penyakit atau cacat yang serius. Beberapa organisasi mengharuskan calon untuk menjalani tes ini dengan tujuan melihat Apakah jalan tersebut meminum atau tidak titik organisasi tidak bersedia menerima pemabuk karena dapat menimbulkan masalah di tempat kerja titik tes kesehatan dan fisik yang signifikan dapat dilakukan pertama kali sebelum tes lain dilakukan.

7. Penawaran kerja

Jika pelamar sudah lulus semua tahap seleksi, pelamar siap bergabung dengan organisasi. Organisasi memberikan penawaran kerja pada calon tersebut penawaran dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti pemberitahuan lewat pos media massa atau pengumuman di tempat organisasi. Calon yang tidak diterima juga sebaiknya diberi tahu disertai dengan alasan penolakan titik alasan penolakan dapat dibuat standar untuk menghindari kesalahan atau perbedaan interpretasi.

Setelah tenaga kerja diterima di organisasi, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah sosialisasi. Karyawan baru diperkenalkan mengenai organisasi, kebijakan, prosedur atau peraturan yang berlaku, sejarah misi organisasi, teman kerja, dan informasi lain yang relevan. Dengan sosialisasi, karyawan baru diharapkan dapat terintegrasi secara lancar dengan organisasinya. Karyawan baru biasanya merasa cemas pada waktu pertama kali memasuki organisasi titik barangkali ia merasa kurang berpengalaman dibandingkan dengan mereka yang sudah masuk organisasi lebih dulu (senior) atau merasa tidak pasti dengan prestasinya sesudah ia masuk organisasi. Sosialisasi atau orientasi diharapkan dapat mengurangi ulangi perasaan ketidakpastian semacam itu.

Demikian sobat asripedia semoga bermanfaat dan semoga semua bisa beraktivitas dengan normal kembali... salam semangatt...


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search