Berikut saya sampaikan soal TPS Penalaran Umum-SBMPTN. Yuk cek dibawah ini!! 😉😉
Bacalah teks berikut, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban yang tepat di antara pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.
Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal 1 sampai dengan 7!
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak untuk mengenyam pendidikan sekolah siswa di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dan Kota Solo, Jawa Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.engan HIV/AIDS adalah mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan
dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak untuk mengenyam pendidikan sekolah siswa di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dan Kota Solo, Jawa Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya
tersebut perlu perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu, belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling bawah yang ditemukan ialah masih
terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat, mendukung, dan mengobati ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak rutin melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas untuk mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh karena itu, penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas HIV/AIDS.
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari
tidak akan bisa menularkan virus yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga diharapkan dapat membantu upaya
penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS. Sumber: diadaptasi dari https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus- stigma-penyintas-hiv-aids/
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Kesesuaian Pernyataan
1. Berdasarkan paragraf 1, manakah di bawah ini pernyataan yang BENAR?
A. Sebelum menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, AIDS telah lebih dulu ditemukan pada kaum homoseksual dan pekerja seks.
B. HIV/AIDS umumnya diderita oleh orang-orang dengan perilaku seks menyimpang
atau mereka yang disebut “bukan orang baik-baik”.
C. Hanya penderita HIV/AIDS yang merupakan kaum homoseksual dan pekerja seks komersial yang dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif.
D. Secara global, khususnya di Indonesia, penderita HIV/AIDS terus meningkat dari
tahun ke tahun.
E. Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Samsosir, Sumatera Utara, dan Kota Solo, Jawa Tengah dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif.
Jawaban: E
Pembahasan:
Pernyataan yang sesuai dengan paragraf 1 terdapat pada pilihan jawaban E. Pernyataan tersebut sesuai dengan isi kalimat ketiga.
● Jawaban A tidak sesuai dengan isi kalimat pertama (tidak ada pernyataan bahwa AIDS telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat).
● Jawaban B tidak sesuai dengan isi kalimat pertama (kalimat pertama hanya
menyatakan, ada anggapan bahwa penderita HIV/AIDS adalah mereka yang
berperilaku seks menyimpang dan “bukan orang baik-baik”).
● Jawaban C tidak sesuai dengan isi kalimat ketiga (kalimat ketiga hanya menyebutkan bahwa penderita HIV/AIDS tidak jarang dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif karena stigma yang ada).
● Jawaban D tidak sesuai dengan isi kalimat keempat (kalimat keempat hanya
membahas penderita HIV/AIDS di Indonesia, bukan secara global). Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Simpulan Logis
2. Berdasarkan paragraf 1, jika temuan awal AIDS bukan pada kaum homoseksual dan pekerja seks komersial, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN BENAR?
A. Penderita HIV/AIDS akan mendapat perlakuan baik dari masyarakat.
B. Diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS dapat dihapuskan sedikit demi sedikit.
C. Orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Samsosir dan Kota Solo tidak akan kesulitan
untuk mengenyam pendidikan sekolah siswa.
D. Tidak akan ada stigma yang menyebutkan bahwa orang dengan HIV/AIDS adalahmereka yang berperilaku seks menyimpang dan “bukan orang baik-baik”.
E. Masyarakat akan menyadari bahwa HIV/AIDS dapat mengancam siapa pun.
Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan kalimat kedua paragraf 1, hal yang terjadi akibat temuan awal AIDS pada
homoseksual dan pekerja seks komersial adalah masyarakat menilai orang dengan
HIV/AIDS adalah mereka yang berperilaku seks menyimpang dan “bukan orang baik- baik”. Dengan demikian, jika temuan awal AIDS pada homoseksual dan pekerja seks
komersial, kemungkinan tidak akan ada stigma yang menyebutkan bahwa orang dengan HIV/AIDS adalah mereka yang berperilaku seks menyimpang dan “bukan orang baik-baik”. Jawaban yang tepat adalah D.
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Simpulan Logis
3. Berdasarkan paragraf 2, jika kebanyakan penyintas tidak lagi memiliki keengganan untuk melaporkan keadaannya, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN
BENAR?
A. Sudah tidak ada stigma negatif masyarakat terhadap penyintas HIV/AIDS. B. Masyarakat telah menciptakan ruang yang ramah bagi penyintas HIV/AIDS.
C. Penyintas HIV/AIDS akan mendapat penanganan sehingga jumlahnya dapat
ditekan.
D. Upaya menekan angka penyintas HIV/AIDS tidak perlu lagi mendapat perhatian
serius.
E. Upaya pemerintah dalam menekan angka penyintas HIV/AIDS dapat terlaksana tanpa kendala.
Jawaban: A
Pembahasan:
Berdasarkan paragraf 2, kebanyakan penyintas enggan melaporkan keadannya karena dibayangi stigma negatif masyarakat. Dengan demikian, jika kebanyakan penyintas tidak lagi memiliki keengganan untuk melaporkan keadaannya, hal paling mungkin terjadi adalah tidak ada lagi stigma negatif masyarakat terhadap penyintas HIV/AIDS. Jawaban yang tepat adalah A.
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Kesesuaian Pernyataan
4. Berdasarkan paragraf 3, manakah pernyataan di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar mengenai HIV/AIDS?
A. HIV/AIDS berbahaya karena dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.
B. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat hubungan seks yang tidak aman dan
penggunaan jarum suntik beramai-ramai. C. Tantangan besar penanggulangan HIV/AIDS akan tercapai jika ada kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
D. Orang yang melakukan hubungan seks tidak aman dan menggunakan jarum suntik
beramai-ramai dapat dipastikan akan terkena HIV/AIDS. E. Penurunan kasus baru HIV/AIDS dapat ditanggulangi dengan adanya kerja sama
pemerintah, elemen masyarakat, dan penyintas HIV/AIDS.
Jawaban: E
Pembahasan:
Berdasarkan paragraf 3, pernyataan yang paling mungkin benar terdapat pada pilihan jawaban E. Pernyataan itu sesuai dengan kalimat keenam dan ketujuh.
#Jawaban A tidak sesuai dengan kalimat ketiga (HIV/AIDS adalah virus yang
mematikan sistem kekebalan tubuh manusia, bukan sekadar melemahkan).
# Jawaban B tidak sesuai dengan kalimat kedua (HIV/AIDS hanya bisa terjadi melalui perilaku berisiko; hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik beramai-ramai hanyalah beberapa contoh dari perilaku berisiko).
#Jawaban C tidak sesuai dengan kalimat keenam (dalam jawaban C tidak disebutkan penyintas HIV/AIDS).
# Jawaban D tidak sesuai dengan kalimat kedua (orang yang melakukan hubungan
seks tidak aman dan menggunakan jarum suntik beramai-ramai berpotensi terkena
HIV/AIDS, bukan sudah dapat dipastikan akan terkena HIV/AIDS).
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Simpulan Logis
5. Berdasarkan paragraf 3, apabila masyarakat tidak mengetahui duduk perkara penyakit HIV/AIDS, manakah simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
A. Tantangan besar penanggulangan HIV tidak mungkin terjawab.
B. Masyarakat tetap memberikan stigma negatif terhadap penyintas HIV/AIDS.
C. Ada penambahan kasus baru sekaligus diskriminasi terhadap penyintas HIV/AIDS. D. Publik tidak mungkin bersedia membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS.
E. Stigma negatif terhadap penyintas HIV/AIDS akan terus ada dalam waktu lama.
Jawaban: B
Pembahasan:
Berdasarkan paragraf 3, jika masyarakat mengetahui duduk perkara penyakit HIV/AIDS, diharapkan tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat terhadap penyintas HIV/AIDS.
Dengan demikian, jika masyarakat tidak mengetahui duduk perkara HIV/AIDS, hal yang mungkin terjadi adalah masyarakat tetap memberikan stigma negatif terhadap
penyintas HIV/AIDS. Jawaban yang tepat adalah B.
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Kesesuaian Pernyataan
6. Berdasarkan grafik di atas, pada tahun berapakan jumlah kasus AIDS mengalami
peningkatan paling kecil?
A. 2011
B. 2013
C. 2016
D. 2017
E. 2018
Jawaban: D
Pembahasan:
Jumlah kasus AIDS mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikut.
● Tahun 2011: meningkat sebanyak 892 kasus.
● Tahun 2012: meningkat sebanyak 2909 kasus.
● Tahun 2013: meningkat sebanyak 976 kasus.
● Tahun 2015: meningkat sebanyak 461 kasus.
● Tahun 2016: meningkat sebanyak 933 kasus.
● Tahun 2017: meningkat sebanyak 342 kasus.
Jadi, jumlah kasus AIDS mengalami peningkatan paling kecil pada tahun 2017. Jawaban yang tepat adalah D.
Topik : Penalaran Umum
Sub topik : Simpulan Logis
7. Berdasarkan grafik di atas, apa yang PALING MUNGKIN terjadi jika setelah tahun 2018 jumlah kasus HIV terus menurun?
A. Jumlah kasus AIDS akan menurun seiring menurunnya jumlah kasus HIV.
B. Jumlah kasus AIDS tetap stagnan karena HIV tidak bxerkaitan dengan AIDS. C. Jumlah kasus AIDS justru meningkat seiring menurunnya jumlah kasus HIV.
D. AIDS mungkin dapat ditanggulangi karena penyebabnya (HIV) terus berkurang.
E. Tidak dapat diketahui karena tidak ada hubungan langsung antara jumlah kasus
HIV dengan jumlah kasus AIDS. Jawaban: E
Pembahasan:
Grafik di atas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara jumlah kasus HIV dengan jumlah kasus AIDS. Hal itu dapat diketahui berdasarkan jumlah kasus per tahun. Misalnya, pada 2010—2011, kasus HIV menurun, sedangkan kasus AIDS meningkat. Sementara itu, pada 2013—2014, kasus HIV meningkat, sedangkan kasus AIDS menurun. Dengan demikian, meskipun setelah tahun 2018 jumlah kasus HIV terus menurun, tetap tidak dapat ditentukan apa yang akan terjadi terhadap kasus AIDS.
Jawaban yang tepat adalah E.
Demikian beberapa soal yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat ya 😊.
Apabila ada yang ingin ditanyakan mengenai TPS penalaran Umum silakan komentar pada kolom di bawah ya. Insyallah kami akan berusaha menjawab pertanyaan tersebut.
EmoticonEmoticon