Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 9-12
(1) Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. (2)
Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak mempunyai transportasi
publik yang baik atau kurang memadai. (3) Bisa juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan
dengan kepadatan penduduk. (4) Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari
yang ditemukan di pasar, sekolah, terminal bus (seperti kejadian ngetem sembarangan),
lampu merah, persimpangan jalan raya, maupun rel kereta api, bahkan hampir di setiap
sudut jalan.
(5) Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. (6) Faktor yang paling utama adalah
adanya pelanggaran peraturan lalu lintas. (7) Banyak pengguna jalan yang menghiraukan
alat pemberi isyarat lampu lalu lintas, pengguna jalan yang menerobos lampu lalu lintas, pelanggaran pengguna jalan pada arah putar balik, banyaknya pengendara yang lawan arah, pengendara yang saling menyerobot dan tidak mau mengalah sehingga menimbulkan
kemacetan yang cukup parah. (8) Faktor yang kedua disebabkan karena pada zaman
modern ini dengan mudahnya seseorang membeli kendaraan baru dengan down payment
(DP) rendah sehingga meningkatkan volume kendaraan yang dapat menimbulkan
kemacetan. (9) Faktor yang ketiga dikarenakan banyak mobil atau sepeda motor yang parkir
di bahu jalan dan angkot-angkot yang menunggu penumpang di sembarang tempat.
(10) Untuk mengurangi masalah kemacetan di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menanggulangi kemacetan dengan cara menciptakan transportasi baru yang nyaman
sehingga masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. (11) Moda
raya terpadu, begitulah istilah yang diperkenalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
Mass Rapid Transit (MRT). (12) Proyek MRT Jakarta adalah proyek infrastruktur yang
bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang luar biasa sekaligus dapat
mengurangi polusi udara. (13) MRT adalah solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan
karena MRT merupakan transportasi yang praktis, cepat, relatif murah dan waktu tempuh
yang efisien khususnya bagi para pekerja.
(Diadaptasi dari
https://www.kompasiana.com/edwardiyonoekoprasojo/5d110632097f365f25427c63/proble
matika-kemacetan-jakarta)
Topik : Pengetahuan Umum (New!)
Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana (New!)
9. Ide pokok paragraf ketiga pada bacaan di atas adalah….
A. upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menanggulangi kemacetan
B. MRT sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah kemacetan
C. proyek MRT yang diperkenalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
D. MRT merupakan transportasi baru di Jakarta
E. Pentingnya MRT bagi masyarakat terutama pekerja di Jakarta
Jawaban : A
Pembahasan :
Ide pokok merupakan topik paragraf yang terdapat dalam kalimat utama. Kalimat
utama paragraf ketiga pada teks di atas menginformasikan mengenai upaya Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta untuk menanggulangi kemacetan. Kalimat utama pada paragraf
tersebut terdapat di awal paragraf. Sementara itu, kalimat berikutnya adalah kalimat
penjelas. Jadi, jawaban yang tepat yaitu A.
Topik : Pengetahuan Umum (New!)
Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan (New!)
10. Penulisan kalimat (4) menjadi benar jika diperbaiki dengan cara….
A. menghilangkan kalimat yang ada di dalam kurung
B. mengubah kata ngetem menjadi memangkal
C. menambahkan tanda koma (,) sebelum kata sehari-hari
D. menghilangkan kata maupun
E. menghilangkan kata bahkan
Jawaban : B
Pembahasan :
Kata ngetem merupakan bahasa sehari-hari untuk angkutan atau kendaraan umum
yang sedang berhenti untuk menunggu penumpang. Kata ngetem merupakan kata
yang tidak baku dan tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI) Edisi
kelima. Kata yang memiliki makna yang sama dengan kata ngetem adalah memangkal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi kelima, kata memangkal adalah
memangkal/me.mang.kal/v, berhenti di suatu tempat tertentu (tentang orang berjualan, taksi, dan sebagainya). Jadi, jawaban yang tepat yaitu B.
Topik : Pengetahuan Umum (New!)
Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan (New!)
11. Kalimat yang tidak efektif adalah kalimat….
A. (2)
B. (4)
C. (7)
D. (10)
E. (12)
Jawaban : C
Pembahasan :
Pada kalimat (7) terdapat penggunaan tanda baca yang tidak tepat, yaitu tanda koma (,)
sebelum kalimat pemberi isyarat lampu lalu lintas. Kesalahan penggunaan tanda baca
dapat membuat kalimat menjadi tidak efektif. Kalimat banyak pengguna jalan yang
menghiraukan alat pemberi isyarat lampu lalu lintas merupakan suatu pernyataan
lengkap yang diikuti pemerincian. Agar kalimatnya menjadi efektif, maka tanda yang
tepat untuk menggantikan tanda koma (,) adalah tanda titik dua (:). Sehingga
kalimatnya menjadi Banyak pengguna jalan yang menghiraukan alat pemberi isyarat
lampu lalu lintas: pengguna jalan yang menerobos lampu lalu lintas, pelanggaran
pengguna jalan pada arah putar balik, banyaknya pengendara yang lawan arah, pengendara yang saling menyerobot dan tidak mau mengalah sehingga menimbulkan
kemacetan yang cukup parah. Jadi, jawaban yang tepat yaitu C.
Topik : Pengetahuan Umum (New!)
Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana (New!)
12. Pernyataan yang sesuai dengan isi bacaan di atas adalah….
A. MRT merupakan satu-satunya transportasi umum yang menjadi solusi untuk
mengurangi kemacetan. B. Banyak faktor penyebab kemacetan, terutama angkot-angkot yang menunggu
penumpang di sembarang tempat.
C. Sistem down payment (DP) rendah memudahkan masyarakat untuk membeli
kendaraan.
D. Kemacetan banyak dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan yang berdekatan dengan
stasiun, sekolah, dan lampu merah.
E. Proyek MRT dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak menggunakan
kendaraan pribadi.
Jawaban : C
Pembahasan :
Pernyataan pada pilihan jawaban C dapat ditemukan pada kalimat (8), yaitu faktor yang
kedua disebabkan karena pada zaman modern ini dengan mudahnya seseorang
membeli kendaraan baru dengan down payment (DP) rendah sehingga meningkatkan
volume kendaraan yang dapat menimbulkan kemacetan. Sedangkan pernyataan pada
pilihan jawaban A, B, D, dan E tidak sesuai dengan isi bacaan. Jadi, jawaban yang tepat
yaitu C.
This passage is for questions 13 - 16.
The perceived scale of the Amazon blazes received global attention this summer. However, the international concerns raised at the time were countered by the Brazilian Government, which claimed the fire situation in August was 'normal' and 'below the historical average'. An
international team of scientists writing in the journal Global Change Biology said the number
of active fires in August 2019 was actually three times higher than in 2018 and the highest
number since 2010.
Although fires in the Amazon can occur in a number of ways, the scientists show that there
is strong evidence to link this year's increases to deforestation. They have used evidence
collected from the Brazilian Government's DETER-b deforestation detection system. This
shows that deforestation in July this year was almost four times the average from the same
period in the previous three years. This is important as deforestation is almost always
followed by fire. Professor Jos Barlow, lead author of the paper said: "The marked upturn in
both active fire counts, and deforestation in 2019, therefore, refutes suggestions by the
Brazilian Government that August 2019 was a normal fire month in the Amazon."
August's blazes occurred at a time without a strong drought. Droughts can provide
conditions favourable to the spreading of human-made fires. The scientists also show that
the 'enormous' smoke plumes that reached high into the atmosphere, which were captured
by media footage of the blazes, could only have been caused by the combustion of large
amounts of biomass. The researchers acknowledge that the number of active fires
decreased in September by 35 per cent. Though they say it is not clear whether that fall is
due to rains or President Bolsonaro's two-month moratoria on fires.
Images from DETER-b show that deforestation continued at a rate well above the average in
September, despite the President's moratoria. The extent of August's fires is unclear. Although the numbers of fires are counted, their extent is not, the researchers acknowledge
in their paper 'Clarifying Amazonia's burning crisis'. Dr Erika Berenguer, a Brazilian
researcher jointly affiliated with Lancaster University and the University of Oxford, said: "Our
paper clearly shows that without tackling deforestation, we will continue to see the largest
rainforest in the world being turned to ashes.”
Brazil has, for the past decade, been an environmental leader, showing to the world that it
can successfully reduce deforestation. It is both economically and environmentally unwise to
revert this trend.
Topic : Pengetahuan Umum
Subtopic : Extracting Core Information
13. The main reason for the writer to write the passage is to...
A. raise people’s awareness of wildfire issues in the Amazon
B. inform the effect of forest fires in the Amazon
C. report the increasing number of deforestation and forest fires in the Amazon
D. refute the Brazilian Government’s argument regarding the forest fires in the
Amazon
E. provide information regarding the cause of deforestation and forest fires in the
Amazon
Jawaban: D
Pembahasan:
Skala kebakaran di Amazon mendapatkan perhatian dunia musim panas ini. Akan tetapi, perhatian/kekhawatiran internasional tersebut ditentang oleh Pemerintah Brasil yang
mengklaim bahwa kebakaran pada bulan Agustus tersebut masih dalam batas normal
dan di bawah rata-rata dalam sejarah. Lalu kemudian, tim peneliti internasional
menyebutkan bahwa jumlah kebakaran di bulan Agustus 2019 justru tiga kali lebih
tinggi dibanding tahun 2018 dan angka kebakaran paling tinggi sejak 2010.
Paragraf selanjutnya menjelaskan bukti-bukti serta hasil penelitian para ilmuwan terkait
kebakaran tersebut yang pada akhirnya mereka nyatakan berkaitan dengan deforestasi. Jadi, tujuan penulis adalah untuk membantah klaim pemerintah Brasil mengenai
kebakaran yang terjadi di hutan Amazon (D).
Topic : Pengetahuan Umum
Subtopic : Understanding Specific Information
14. By saying “Our paper clearly shows that without tackling deforestation, we will continue
to see the largest rainforest in the world being turned to ashes. (paragraph 4),” the
scientist implies that….
A. deforestation was the only cause of fire in the world’s largest rainforest
B. human-made fires completely turned the world’s largest rainforest into ashes
C. the scientists have made the effort to save the Amazon from deforestation
D. deforestation happened in the Amazon is an international issue
E. the increasing number of active fires in the Amazon was due to deforestation.
Jawaban: E
Pembahasan:
Yang dibahas pada teks di atas adalah kebakaran yang terjadi di hutan Amazon sebagai
hutan hujan terbesar dunia. Peneliti mendapatkan beberapa bukti kuat yang
menunjukkan bahwa kebakaran di hutan Amazon tersebut berkaitan dengan deforestasi. Jadi, dengan mengatakan “Penelitian kami menunjukkan dengan jelas bahwa jika tidak
melawan deforestasi, kita akan terus melihat hutan hujan terbesar di dunia berubah
menjadi abu.” peneliti menyiratkan bahwa sebenarnya meningkatnya jumlah
kebakaran hutan di Amazon berkaitan dengan deforestasi (E). Dan oleh karena
itu, kita harus melawan deforestasi tersebut, sebelum hutan Amazon benar-benar habis
terbakar hangus.
EmoticonEmoticon