Ada tiga macam jenis pemecahan konflik, yaitu : dominasi atau penekanan, kompromi dan pendekatan integratif. Berikut penjelasanya :
1. Dominasi atau Penekanan
Dominasi yaitu mempunyai ciri: menekan konflik, bukannya mengatasi konflik agar tidak tampak lagi dipermukaan. menghasilkan situasi menang-kalah (win-lose) yaitu pihak yang kalah dipaksa untuk menyerah. Karena itu, ia merasa dikecewakan. Beberapa cara dominasi sebagai berikut:
- Penekanan (forcing) : dengan cara ini, manajer mengambil suatu keputusan tertentu, misal dalam persoalan anggaran, manajer menentukan alokasi anggaran dan memaksa pihak-pihak yang terkait untuk menerima anggaran tersebut.
- Penenangan (smoothing) : cara semacam ini merupakan cara yang lebih diplomatis. Manajer berusaha meminimalkan lingkup dan pentingnya pertentangan dan berusaha berbicara kepada salah satu pihak untuk mengalah.
- Penghindaran (avoidance) : manajer tidak mau menangani atau pura-pura tidak tahu adanya konflik.
- Aturan Mayoritas (majority rules) : konflik diselesaikan dengan pemungutan suara.
- Akomodasi dilakukan jika salah satu pihak yang berkonflik bersedia memenuhi keinginan pihak lainya.
- Kompetisi : masing-masing pihak yang berkonflik dibiarkan mencapai tujuanya sendiri.
2. Kompromi
Kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang bertentangan. Cara ini membuat pihak-pihak yang bertentangan tidak merasa frustarasi atau dikecewakan meskipun tidak ada pihak yang terpuaskan penuh. Cara ini di mungkinkan jika setiap pihak yang berkepentingan tidak hanya menfokuskan pada tujuan pribadinya, tetapi juga bersedia mencapai tujuan pihak lainya. Masing-masing pihak bersedia memberi dan menerima serta bersedia memberikan toleransi kepada pihak lain sampai solusi yang terbaik ditemukan. Meskipun tampaknya cara semacam ini cukup baik untuk individu yang terlibat, dari segi organisasi cara ini mempunyai kerugian karena dalam kompromi hasil yang diperoleh cenderung suboptimal (tidak optimal). Berikut ini uraian bentuk-bentuk kompromi.
- Pemisahan (separation): pihak-pihak yang terlibat dipisahkan sampai mereka sepakat terhadap suatu pemecahan.
- Arbitrasi: pihak-pihak yang bertentangan menyerahkan masalahnya ke pihak ketiga unutk menyelsaikan masalah tersebut.
- Pemecahan secara random (by chance): pemecahan dilakukan apabila konflik tidak terlalu besar. Contoh cara ini adalah melempar uang logam: apabila angka keluar, pihak tertentu yang menang.
- Kembali ke peraturan yang berlaku : aturan yang berlaku dalam organisasi digunakan untuk memecahkan konflik.
- Kompensasi (bribing): satu pihak menerima kompensasi untuk mengalah.
3. Pendekatan Integratif
Dengan pendekatan ini, konfilik antara kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang data diselesaikan dengan teknik pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan dengan teknik pemecahan masalah. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dihadirkan bersama, kemudian mereka mendiskusikan pemecahan masalah yang terbaik. Manajer yang mendorong pertukaran informasi serta diskusi yang bebas menekankan manfaat bersama yang akan diperoleh dari pemecahan yang optimal dan mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk memperoleh pemecahan yang integral. Tiga jenis pemecahan yang integral sebagai berikut:
- Konsensus : pihak yang terlibat dipertemukan, kemudian mendiskusikan pemecahan terbaik, bukan pemecahan yang tidak memenangkan satu pihak. Konsesnsus biasanya menawarkan pemecahan yang lebih baik dibandingkan dengan pemecahan individual. Manajer harus berhati-hati terhadap konsensus yang terlalu awal karena pihak yang terlibat barangkali hanya menginginkan diskusi agar lebih cepat selesai, bukan mencari alternatif yang paling baik.
- Konfrontasi : pihak-pihak yang bertentangan dihadapkan dan saling menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain. Alasan terjadinya konflik kemudian di analisis dan dengan kesediaan menerima pemecahan, alternatif yang rasional dapat dicari.
- Penetapan tujuan yang lebih tinggi juga dapat dipakai dalam pendekatan ini jika tujuan tersebut dapat memasukan tujuan yang lebih rendah yang saling bertentangan.
Konflik dapat dipahami sebagai
suatu pertentangan yang terjadi antara
apa yang diharapkan oleh seseorang
terhadap dirinya, orang lain, organisasi
dengan kenyataan apa yang
diharapkannya.
EmoticonEmoticon