-->

TPS-SBMPTN-Pemahaman Bacaan

- 19.47
PEMAHAMAN BACAAN 

Bacalah teks berikut, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban yang tepat di antara pilihan jawaban A, B, C, D, atau E. 

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 21 sampai 27. 
[...] 
       Kemajuan teknologi digital dewasa ini ibarat pisau bermata dua. Pada satu sisi memberi kemudahan bagi manusia dalam beraktivitas dan mencapai tujuan yang diinginkannya, tetapi pada sisi lain juga membawa dampak negatif yang berpotensi merusak jika tidak disikapi dengan arif dan bijak. Media sosial yang hari ini dengan mudah diakses masyarakat merupakan salah satu perwujudan dari kemajuan teknologi digital. Pada satu sisi media sosial bermanfaat sebagai medium bertukar informasi dan berinteraksi dengan orang lain yang jaraknya jauh secara lebih intensif, tetapi pada sisi lain juga menampakkan sisi negatif yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sisi negatif tersebut adalah maraknya penyebaran berita bohong atau hoaks. Media sosial kini menjadi sarana […] bagi pihak yang tak bertanggung jawab untuk memroduksi dan mereproduksi hoaks dengan tujuan tertentu. 
           Hoaks bekerja dengan mengeksploitasi sisi psikologis manusia yang dengan itu bisa menimbulkan keresahan, kecemasan, hilangnya penghormatan, bahkan berpotensi memicu pertikaian dan perpecahan di masyarakat. Persebaran hoaks seolah mendapatkan momentumnya ketika bangsa Indonesia bersiap menghadapi pemilihan umum yang digelar pada 17 April 2019. Rivalitas politik antarpendukung calon presiden yang bersaing di pemilu rupanya memicu persaingan yang keras dan menjurus tidak sehat. 
           Namun, ancaman hoaks sesungguhnya tidak berhenti di situ. Ada akibat lain yang bersifat jangka panjang yang mesti diantisipasi, khususnya oleh kalangan orang tua. Hoaks kini dengan mudah dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja. Tersebarnya konten digital yang nyaris tanpa […] memungkinkan anak dan remaja mengakses informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akibat buruk dari berita bohong adalah munculnya rasa saling curiga, sikap tak percaya, intoleransi, bahkan kebencian terhadap pihak atau kelompok tertentu. Usia muda dengan kemampuan mengolah informasi yang masih sebatas berpotensi membuat anak dan remaja mudah terpapar efek buruk dari hoaks. 
          Dalam mendidik anak, tentu orang tua tidak bisa lagi sekadar mengandalkan peran guru di sekolah. Karena sumber informasi anak kini lebih banyak diperoleh melalui gawai, tidak ada jalan bagi orang tua selain terlibat lebih intensif mengawasi dan mendidik anak. Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menghindarkan anak dan remaja dari terpapar hoaks? Pertama, salah satu kunci bagi terciptanya relasi yang seimbang adalah komunikasi. Penting untuk memberi contoh kepada anak untuk tidak mudah mengakses sumber-sumber informasi yang kredibilitasnya diragukan. Kedua, anak juga perlu dibiasakan untuk mengonsumsi buku bacaan. Melatih anak agar  melek literasi sangat penting di tengah banjir informasi yang ikut membawa "sampah" hoaks. Ketiga, anak perlu dibiasakan untuk kritis dalam menerima informasi. Ajarkan untuk terbiasa melakukan verifikasi. 

1. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah ... 
A. Bahaya Hoaks bagi Anak dan Remaja 
B. Munculnya Hoaks Menjelang Pemilu 
C. Dampak Negatif Media Sosial 
D. Persebaran Berita Hoaks Melalui Media Sosial 
E. Peran Orang Tua dalam Mencegah Dampak Negatif Berita Hoak bagi Anak 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Judul merupakan kepala karangan. Oleh karena itu, sebuah judul harus dapat merepresentasikan keseluruhan isi karangan. Teks tersebut membahas bahaya hoaks bagi kalangan anak dan remaja (inti teks tercermin pada paragraf ketiga; paragraf kesatu dan kedua merupakan paparan yang ditulis oleh redaksi untuk menguatkan pernyataan gagasan pada paragraf ketiga). Dengan demikian, judul yang tepat untuk teks tersebut adalah Bahaya Hoaks bagi Anak dan Remaja. Jawaban yang tepat adalah A. 

2. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf 1 adalah .... 
A. beraktivitas 
B. perwujudan 
C. menampakkan 
D. bertanggung jawab 
E. memroduksi 

Jawaban: E 
Pembahasan: 
Kata berimbuhan yang salah pada paragraf 1 adalah memroduksi. Kata yang tepat untuk menggantikan kata tersebut adalah memproduksi. Kata memproduksi berasal dari kata dasar produksi dan mendapat imbuhan berupa awalan me-. Sesuai dengan pedoman ejaan yang berlaku, setiap kata dasar dengan huruf awal k, t, s, dan p yang mendapat imbuhan me- akan menjadi luluh jika huruf setelahnya merupakan huruf vokal. Sebagai contoh, sapu menjadi menyapu. Namun, jika huruf setelahnya merupakan huruf konsonan, kata tersebut tidak luluh, seperti pada kata produksi (me- + produksi → memproduksi). Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. 

3. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf 2 adalah .... 
A. mengeksploitasi 
B. penghormatan 
C. persebaran 
D. digelar 
E. antarpendukung 

Jawaban: C 
Pembahasan: 
Penggunaan kata persebaran pada paragraf 2 kalimat kedua tidak tepat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata persebaran berarti ‘1 hal tersebar 2 tersebarnya barang dan jasa oleh penjual melalui aktivitas pemasaran’ Kata yang tepat digunakan pada kalimat tersebut adalah penyebaran yang berarti ‘proses, cara, perbuatan, menyebar atau menyebarkan’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

4. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf 3 adalah .... 
A. diantisipasi 
B. memungkinkan 
C. dipertanggungjawabkan 
D. sebatas 
E. terpapar 

Jawaban: D 
Pembahasan: 
Kata berimbuhan yang salah pada paragraf 3 adalah kata sebatas yang terdapat pada kalimat keenam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sebatas memiliki makna ‘sampai batas’. Kata yang tepat untuk mengganti kata sebatas adalah kata terbatas yang memiliki makna ‘sedikit; tidak luas; tidak leluasa’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. 

5. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf 4 adalah ... 
A. mengandalkan 
B. menghindarkan 
C. terpapar 
D. dibiasakan 
E. mengonsumsi 

Jawaban: C 
Pembahasan: 
Kata berimbuhan yang salah pada paragraf 4 adalah kata terpapar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata terpapar merupakan kata kerja dan memiliki arti ‘terkena paparan’. Kata yang tepat untuk mengganti kata terpapar adalah paparan yang merupakan nomina dan memiliki arti ‘hasil memapar; yang dipaparkan’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

6. Kata paling tepat untuk melengkapi titik-titik pada paragraf 1 kalimat kelima adalah .... 
A. baik 
B. bagus 
C. efektif 
D. berguna 
E. serbaguna 

Jawaban: C 
Pembahasan: 
Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada paragraf 1 kalimat kelima adalah efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektif berarti ‘dapat membawa hasil’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

7. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik pada paragraf 3 kalimat keempat adalah ... 
A. filter 
B. filtrasi 
C. penilaian 
D. pembandingan 
E. pemeringkatan 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada paragraf 3 kalimat keempat di atas adalah filter yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ‘alat untuk menyaring; penyaring; penapis’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. 

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 8 sampai 14. 
[...] 
          Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jumlah stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Meski sudah bisa diturunkan dari 37 persen jadi 30 persen, 29idealnya angka stunting tak lebih dari 20 persen. Stunting pada anak-anak bukan hanya menyebabkan postur tubuhnya kerdil, tetapi juga menyebabkan berkurangnya kecerdasan dan 30resiko penyakit tidak menular di usia dewasa. Walau pemerintah sudah melakukan berbagai cara, angka stunting tetap tinggi. 
          Perlu diketahui bahwa selama ini banyak orang (11)beranggapan bahwa pemberian susu setelah usia dua tahun tidak memberi kontribusi pada pencegahan stunting. Padahal, intervensi gizi setelah dua tahun masih berdampak walau tidak seoptimal bila dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan. Pertumbuhan sel-sel otak anak paling pesat terjadi sampai ia berusia 3 tahun. Sekitar 80 persen perkembangan otak terjadi di usia emas ini. Oleh karena itu, menurut Syafiq, sayang sekali jika anak yang stunting tidak terus mendapat perbaikan gizi setelah usia dua tahun. 
         Penelitian yang membandingkan antara anak stunting yang terus diintervensi gizinya menunjukkan ada penambahan kemampuan (12)kognitif yang cukup signifikan. “Pertumbuhannya masih bisa dikejar walau tidak optimal. Bahwa tidak mungkin optimal sudah jelas, tetapi masih lumayan dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan perbaikan,” ujar Syafiq. Ditambahkan oleh (13)Sekertaris Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, Dr. Sandra Fikawati, MPH, sangat disayangkan jika perbaikan gizi dihentikan. “Dari segi (14)produktifitas dan kompetensi, anak-anak Indonesia akan kalah kalau stunting. Bukan cuma dari segi kecerdasan, tinggi badan pun kalah," kata Fika. 
(Dikutip dengan perubahan dari https://lifestyle.kompas.com/

8. Judul yang paling tepat untuk bacaan di atas adalah ... 
A. Perbaikan Gizi pada Anak Berusia Dua Tahun Perlu Diteruskan 
B. Stunting Berdampak Buruk bagi Kesehatan 
C. Intervensi Gizi bagi Anak Berusia Dua Tahun 
D. Jumlah Stanting di Indonesia Masih Tinggi 
E. Cara Mencegah Stunting pada Anak 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Judul merupakan kepala karangan dari cerita, drama, maupun jenis karangan lainnya. Oleh karena itu, sebuah judul harus mampu merepresentasikan isi teks. Teks di atas membahas pentingnya perbaikan gizi anak berusia dua tahun untuk mencegah stunting. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. 

9. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. sebaiknya 
C. seharusnya 
D. sepantasnya 
E. sepatutnya 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Kata idealnya merupakan kata yang tepat dan tidak perlu diperbaiki. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ideal diartikan sebagai ‘sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki’. Oleh karena itu, kata ideal sesuai untuk mengungkapkan maksud dalam kalimat tersebut. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. 

10. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. akibat 
C. dampak 
D. risiko 
E. beresiko 

Jawaban: D 
Pembahasan: 
Kata resiko merupakan bentuk tidak baku dari risiko. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata risiko memiliki arti ‘akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Kata risiko merupakan kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat tersebut. Sementara itu, kata dampak bermakna ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat’ dan kata akibat bermakna ‘sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa (pembuatan, keputusan)’. Oleh karena itu, kata dampak dan akibat tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. 

11. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. berkata 
C. berpikir 
D. berprasangka 
E. berperasangka 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Kata beranggapan merupakan kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata beranggapan bermakna ‘berpendapat; menyangka’. Kata berkata bermakna ‘melahirkan isi hati dengan kata-kata; berbicara’, berpikir bermakna ‘menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu’, sedangkan berprangsangka (bentuk tidak baku: berperasangka) bermakna ‘memberikan pendapat atau anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui sendiri kebenarannya’. Oleh karena itu, kata berkata, berpikir, berprasangka, dan berperasangka tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. 

12. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. kognisi 
C. kognitiv 
D. kognitive 
E. cognition 

Jawaban: B 
Pembahasan: 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kognitif berarti ‘berhubungan dengan atau melibatkan kognisi’. Kata kognitif tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat tersebut adalah kognisi yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ‘kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri’. Sementara itu, kata kognitiv dan kognitive merupakan bentuk tidak baku dari kata kognitif; kata cognition merupakan kata dari bahasa asing sehingga harus ditulis dengan huruf bercetak miring. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. 

13. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. sekertaris 
C. sekretaris 
D. Sekretaris 
E. Sekertarris 

Jawaban: D 
Pembahasan: 
Kata sekertaris merupakan bentuk tidak baku dari kata sekretaris. Kata sekretaris dalam kalimat tersebut harus ditulis dengan huruf awal kapital diikuti nama. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. 

14. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. produk 
C. produksi 
D. produktif 
E. produktivitas 

Jawaban: E 
Pembahasan: 
Kata produktifitas merupakan bentuk tidak baku dari kata produktivitas yang berarti ‘kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan’. Kata produktivitas merupakan kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat tersebut. Kata lainnya, yaitu produk ‘hasil kerja’, produksi ‘pembuatan’, dan produktif ‘bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)’ tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. 

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 15 sampai 20. 
[...] 
         Para peneliti di Cincinnati Children’s Research Foundation melakukan penelitian untuk melihat perbedaan aktivitas otak antara anak-anak yang menghabiskan waktu di layar (TV, ponsel, dan komputer) dan membaca buku. Mereka menggunakan pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihat pola perbedaan konektivitas fungsional otak antara dua kegiatan. Mereka menemukan hasil bahwa konektivitas otak meningkat pada saat anak-anak menghabiskan waktu membaca. Sebaliknya, justru menurun oleh lamanya paparan terhadap media berbasis layar. 
         Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah pentingnya untuk mengurangi waktu anak di depan layar dan pentingnya membaca untuk anak-anak dalam perkembangan otak yang lebih sehat sehat. Menurut (18)Children Development Insitute, pentingnya memberikan batas waktu anak di depan layar telah lama diungkap oleh banyak organisasi, beberapa [...] yaitu American Pediatric Association dan American Psychological Association. Namun, membatasi waktu anak bermain di depan layar tanpa memberikan alternatif akan membuat anak akan merasa bosan dan tidak ada lagi kegiatan yang menyenangkan. Oleh karena itu, selain menyediakan gawai untuk anak, orangtua juga menyarankan untuk menyediakan juga buku bahan bacaan yang menarik. Tidak cukup itu saja, orangtua juga didorong untuk menghabiskan waktu membaca bersama anak serta mendiskusikan apa yang telah mereka baca bersama. Anak-anak membutuhkan waktu bersama orangtua untuk dapat tumbuh dan berkembang secara intelektual, fisik, dan sosial. 
        Perlu diketahui pula, membiarkan anak menghabiskan waktu di depan layar secara berlebihan akan mengikis waktu anak untuk berinteraksi secara positif dan menyenangkan dengan orang lain. Kunci agar anak (19)'rela' mengurangi aktifitas di depan layar adalah dengan menyediakan aktifitas lain yang tidak kalah menarik dibanding sekadar bermain game, media sosial atau (20)sosmed, dan berselancar di dunia maya. Menghabiskan banyak waktu bersama keluarga sangat penting dalam memperkuat ikatan, mengurangi konflik dan mengurangi stres. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesehatan psikologis dan fisik untuk seluruh anggota keluarga. 
(Dikutip dengan perubahan dari https://edukasi.kompas.com/

15. Judul yang tepat untuk teks di atas adalah .... 
A. Cara Membuat Anak Mau Membaca 
B. Membaca dan Bermain di Depan Layar: Mana yang Lebih Baik bagi Anak? 
C. Pentingnya Menyediakan Bahan Bacaan bagi Anak 
D. Anak yang Suka Bermain Gawai vs Anak yang Suka Membaca 
E. Cara Tepat Membuat Anak Berhenti Bermain Gawai 

Jawaban: B 
Pembahasan: 
Judul merupakan kepala karangan. Sebuah judul harus mampu merepresentasikan keseluruhan isi teks. Teks di atas membahas dampak buruk dari yang akan terjadi jika anak lebih suka bermain di depan layar. Selain itu, teks di atas juga menunjukkan bahwa dibandingkan bermain di depan layar, membaca lebih baik bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, judul yang tepat untuk teks di atas adalah “Membaca dan Bermain di Depan Layar: Mana yang Lebih Baik bagi Anak?” Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. 

16. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf 2 kalimat keempat adalah ... 
A. memberikan 
B. membuat 
C. menyarankan 
D. membutuhkan 
E. berkembang 

Jawaban: C 
Pembahasan: 
Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf 3 kalimat dua adalah menyarankan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tersebut memiliki arti ‘memberikan saran; menganjurkan’. Padahal, sesuai konteks dalam teks di atas, orangtua bukan menganjurkan, melainkan dianjurkan. Oleh karena itu, kata menyarankan harus diganti dengan disarankan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

17. Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada paragraf 2 kalimat kedua adalah ... 
A. di antaranya 
B. diantaranya 
C. di antara-nya 
D. antara lain 
E. antaranya 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Kata yang tepat untuk melengkapi titik pada paragraf 2 adalah di antaranya. Penulisan yang tepat untuk kata tersebut terdapat pada pilihan jawaban A. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. 

18. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. Children Development Institute 
C. “Children Development Institue” 
D. Children develompment institute 
E. children develompment institue 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Penulisan Children Development Institute pada teks di atas sudah tepat. Meskipun merupakan bahasa asing, kata tersebut tidak ditulis dengan format cetak miring karena merupakan nama dari sebuah lembaga. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. 

19. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. rela 
C. “rela” 
D. ihlas 
E. tulus 

Jawaban: A 
Pembahasan: 
Penulisan ‘rela’ tidak tepat karena ditulis dengan diapit oleh tanda petik tunggal (‘...’). Sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, tanda petik tunggal (‘...’) digunakan untuk menuliskan makna suatu kata atau istilah dan mengapit kata yang terdapat di dalam tanda kutip. Kata rela dalam teks di atas ditekankan oleh penulis teks. Untuk menunjukkan penekanan, suatu kata dapat ditulis dengan cara: (1) dicetak miring, (2) diapit tanda petik dua (“...”), atau (3) dicetak tebal. Oleh karena itu, penulisan yang tepat untuk kata tersebut adalah “rela”. Kata ihlas pada pilihan jawaban D merupakan bentuk tidak baku dari iklas, sedangkan kata tulus tidak tepat untuk kalimat tersebut. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

20. 
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI 
B. sosmed 
C. medsos 
D. medsos 
E. sosial media 

Jawaban: C 
Pembahasan: 
Kata sosmed bukan kata baku. Kata social media (secara harfiah, social berarti ‘sosial’ dan media berarti ‘media’) yang berasal dari bahasa Inggris telah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi media sosial yang memiliki akronim medsos. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search