-->

ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOANTROPOLOGI

- 11.29
SOSIOANTROPOLOGI PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOANTROPOLOGI
                                                                                     Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sosioantropologi pendidikan                                                                                                                                  
Dosen : Sukati,S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh:
Siti Zahro 191400037

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOANTROPOLOGI




Disusun Oleh
Siti Zahro 191400037




Telah Disetujui Dan Di Sahkan Untuk Dipresentasikan Di Depan Dewan Penguji


Mengetahui

SUKATI,S.Pd.I., M.Pd


BAB I
PENDAHULUAN

<![if !supportLists]>A.      <![endif]>Latar belakang
             Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang di dapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan.metode keilmuan yang didapati sekarang ini merupakan gabungan antara rasional dan empiris.sehingga secara umum ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan  yang tersusun secara logis dan sistematis serta telah diuji kebenarannya.

<![if !supportLists]>B.     <![endif]>Rumusan Masalah
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>Sejarah Ilmu Pengetahuan
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Kemunculan Ilmu Pengetahuan
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Pengaruh Kebudayann bagi Ilmu Pengetahuan
<![if !supportLists]>4.      <![endif]>Pandangan Evolusinisme tentang Ilmu pengetahuan








BAB II
PEMBAHASAN
<![if !supportLists]>A.    <![endif]>Sejarah ilmu pengetahuan
        Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam Encycopledia of physolophy di jelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar knowledgeisjustifedtruebelief. Sedangkan secara terminologi, menurut Drs.Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Diantara tahapan-tahapan  sejarah lain nya Ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut :
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>pada zaman keemasan 1200M
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Mitos 900M
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Sastra 600M
<![if !supportLists]>4.      <![endif]>Filsafat 300M
<![if !supportLists]>5.      <![endif]>Ilmu[1]

<![if !supportLists]>B.     <![endif]>Kemunculan ilmu pengetahuan
     Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakan nya manusia pertama yaitu adam, kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu atau ilmu pengetahuan. Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karna rasa ingin tahu dalam diri manusia. Kalau pengetahuan lahir sejak manusia pertama diciptakan, maka perkembangan nya ada sejak zaman purba, Amsal bakhtiar membagi periodesiasi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan menjadi 4 periode: zaman yunani kuno, zaman islam, zaman reanisans dan modern.
Sedangkan George J. Mouly membagi ilmu perkembangan menjadi 3, yaitu: animisme, ilmu empiris dan ilmu teoritis. Dari hal tersebut diketahui bahwa proses berpikir manusia menuntut mereka untuk menemukan  metode belajar dari pengalaman dan memunculkan suatu keinginan untuk menyusun sesuatu hal secara empiris. Dalam sejarah mencatat bangsa yunanilah yang pertama kali diakui oleh dunia sebagai bangsa perintis terbetuknya ilmu karena telah berhasil menyusun nya secara sistematis. Imlplikasi dari hal tersebut manusia akan mencoba  menyimpulkan suatu hal temasuk mitos-mitos karena mereka menyadari hal tersebut dapat di jelaskan asal dan usul nya. Sehingga sesuatu hal yang tidak jelas yang hanya berupa pengetahuan dapat dibuktikan kebenaran nya dan dapat di pertanggung jawabkan pada saat itu.[2]
<![if !supportLists]>C.      <![endif]> Pengaruh Kebudayaan bagi Ilmu Pengetahuan
       Para pemikir Barat tradisional berpandangan bahwa isi ilmu pengetahuan bebas dari detimisi budaya. Rata-rata para sarjana Barat berpendapat bahwa ide-ide Ilmu pengetahuan muncul sesuai dengan logika Internal mereka, tanpa pengaruh budaya. Pandangan ini dikenal dengan sebutan internalis ilmiah. Sebagian pemikir Barat modern berpandangan bahwa ide-ide ilmu pengetahuan dibentuk oleh pengaruh budaya eksternal. Mereka menegaskan bahwa ilmu pengetahuan tidak muncul secara objektif,tetapi muncul secara subjektif dan relatif. Pandangan ini dikenal dengan sebutan eksternal ilmiah.
Ada beberapa pendapat para ilmuan, Diantaranya Theodore Brown,Harry collins Dan Larry laudan. Menurut Theodore Brown sebuah pendekatan mekanistik mengenai kehidupan sejumlah dokter dan filsuf alam Inggris pada abad ke 17. Dia menegaskan bahwa motivasi para dokter dan filsuf dalam menerima mekanisme ilmiah pada dasarnya bersifat politis, tidak bersifat intelektual.
Tidak di ragukan lagi para bahwa para ilmuan,seperti pelaku-pelaku sosial lain nya, Dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan kekuasaan,prestise dan monopoli. Sehubungan dengan itu, Ilmu pengetahuan adalah suatu proses sosial dan para ilmuan nya di motivasi untuk memenuhi kepentingan sosial mereka. Akan tetapi, hal tersebut  bukan satu-satunya faktor yang relavan dengan ide-ide ilmiah para ilmuan.
Fungsionalisme adalah pendekatan antropologis tingkat makro yang dominan sejak tahun 1945. Pendekatan fungsionalisme merupakan strategi yang cocok dengan waktu itu. Perubahan dominisi pendekatan fungionlisme oleh pendekatan konflik merupakan produk perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan sosial Amerika pada tahun 1960.karna pada tahun itu merupakan masa  pemberontakan politik dan budaya di amerika. Gejala-gejala tidak bisa dijelaskan secara memadai oleh analisis fungsionalis.[3]
D.Evolusinisme tentang Ilmu pengetahuan
Sebuah penjelasan yang berhaluan evolusionisme Darwin terdapat dalam buku Science as a process : an Evolutionary Account of the social an conceptual Development pf science 1988. Pengetahuan-pengetahuan yang di terangkan oleh para ilmuan bukan merupakan bagian etos pengetahuan. Kerendahan hati atau egalitarianisme tidak pernah menjadi karakter kaum ilmuan. Mereka selalu memosisikan diri pada posisi luhur,terhormat,dan elitis dengan simbol tertentu yang di sakralkan.
Masih dalam  science as a process, Hull mengemukakan bukti yang terperinci mengenai perilaku yang kotor dan agresif para ilmuan sebagai gejala umum. Kerja sama dan persaingan adalah mutlak bagi ilmu pengetahuan. Hull memandang perilaku ilmuan tersebut sebagai upaya mempertahankan posisi dan dominasi. Lebih dari itu, Jika ilmuan bekerja sama dengan teman konseptualnya, Pada dasar nya mereka sedang mengusahakan strategi tempur melawan para ilmuan yang tidak sama secara koneseptual dengan mereka.
Penjelasan provokatif David Hull menjadi perdebatan di antara kaum ekternalis dan internalis. Bagi kaum internalis, Penjelasan Hull adalah sebuah narasi jahat yang menuding pengetahuan sebagai produk manusia-manusia durjana yang ambisius. Adapun bagi kaum eksternalis, Penjelasan Hull adalah “Wahyu” ajaib yang benar-benar mendukung keyakinan mereka .[4]












BAB III
KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan adalah suatu perjuangan untuk tetap hidup, Yang mmencakup persaingan yang ekstrem. Pertahanan hidup dalam persaingan tidak di dapat oleh mereka yang malu atau yang lemah. Pertahan hidup hanya di menagkan oleh mereka yang kuat menghadapi konflik dan berkompetisi dengan orang lain.













BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, amsal.2014.Filsafat Ilmu.Jakarta: Raja perindo persada
Mahmud, dkk.2012.Antropologi Pendidikan.Bandung: CV PUSTAKA SETIA.





[1] Amsal bakhtiar, Filsafat ilmu jakarta:RajaGrafindoPersada,2004 H.85
[3]  H.Mahmud, dkk., Antropologi Pendidikan, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,2012).H 147-150
[4] H.Mahmud, dkk., Antropologi pendidikan,Bandung,CVPUSTAKASETIA,2012 H.150-152


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
o
:p
p
:-s
m
8-)
:-t
:-b
b-(
$-)
y
x-)
k
 

Start typing and press Enter to search