-->

Definisi Tipe keputusan,Pengambilan keputusan & Organisasi

- 09.27
Definisi type keputusan, edited by: Asrifatun

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan beberapa definisi didalam ilmu manajemen. Terdapat definisi Tipe keputusan, Pengambilan keputusan dan Tipe Organisasi. Berikut penjelasan mengenai ketiga tipe tersebut:
Tipe keputusan 
Secara definisi pengambilan keputusan pada dasarnya memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif keputusan. Pengambilan keputusan merupakan satu langkah dari langkah-langkah yang lebih panjang dan membentuk proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dimulai dari identifikasi masalah, analisis lingkungan yang relevan, mengembangkan alternatif-alternatif keputusan, memilih alternatif yang paling baik, melakukan implementasi keputusan tersebut, dan memonitor keputusan yang sudah diambil. Alternatif yang paling baik merupakan alternatif yang memberikan kontribusi paling besar untuk pencapaian tujuan organisasi.
Secara umum, keputusan yang diambil manajer masuk dalamdua kategori, yaitu keputusan terprogram (programmed decision) dan keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decisions).
  1. Keputusan terprogram adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang-ulang atau keduanya. karena keputusan tersebut muncul berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberi arahan Bagaimana keputusan tersebut dibuat titik sebagai contoh, dalam masalah persediaan, keputusan Kapan melakukan reorder barang terjadi berulang-ulang. Perusahaan barangkali mempunyai pedoman pada saat persediaan barang Tinggal sekian unit. manajer dalam hal ini tinggal mengambil keputusan sesuai dengan pedoman yang ada. kadang-kadang keputusan yang terprogram mencakup keputusan yang cukup rumit. akan tetapi, keputusan tersebut dapat dianalisis menjadi keputusan yang terprogram. sebagai contoh,  menyediakan barang persediaan menjelang lebaran barangkali merupakan keputusan yang rumit karena Lebaran tidak terjadi setiap bulan. Namun, setelah dianalisis lebih lanjut, keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai keputusan yang terprogram.
  2. Keputusan yang tidak terprogram adalah keputusan yang tidak terstruktur,  jarang muncul, atau keduanya. Keputusan tersebut berasal dari masalah yang luar biasa atau tidak biasa muncul. Karena tidak terstruktur  dan jarang muncul, tidak ada pedoman yang cukup terperinci untuk menangani masalah tersebut. Contoh keputusan tersebut adalah keputusan meluncurkan produk baru,memecahkan masalah penurunan penjualan produk tertentu, dan menangani gugatan hukum terhadap perusahaan. Situasi semacam itu merupakan situasi “luar biasa”  dan karena itu diperlakukan secara khusus. Pengalaman dan intuisi manajer diperlukan untuk memecahkan masalah ini ini karena belum ada pedoman yang secara khusus menangani masalah tersebut. Keterampilan memecahkan masalah semacam itu menjadi semakin penting dengan semakin tingginya tingkatan manajemen. Karena itu, promosi manajer  biasanya melibatkan upaya peningkatan keterampilan untuk memecahkan masalah yang tidak terprogram. Manajer yang akan dipromosikan dapat dilatih lebih dahulu untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan mengajari pemecahan problem secara sistematis dan membuat keputusan secara logis. 

Pengambilan keputusan
Kebanyakan manajer akan berusaha mengambil keputusan secara rasional dan objektif. Dengan cara semacam itu, diharapkan akan diperoleh keputusan yang baik dan benar. Pendekatan pengambilan keputusan klasik mengasumsikan manajer yang rasional dan yang selalu mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi.
  1. Metode Kuantitatif (dalam hal ini adalah model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan intruksi bagi computer yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau instuis mengenai proses dunia nyata ( praktik ) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
  2. Metode kualitatif berdasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

Tipe Organisasi 

Organisasi dapat disusun dalam tiga cara yang umum berdasarkan fungsi, produk atau pasar, dan matriks.
  1. Berdasarkan fungsi, dalam bentuk ini, organisasi disusun dalam bagian yang mempunyai aktivitas-aktivitas yang sama atau yang berjalan.
  2. Berdasarkan Produk atau Pasar, Jika organisasi menjadi semakin besar, organisasi dapat disusun berdasarkan produk, pasar, atau konsumenya.
  3. Struktur Matriks berusaha menggabungkan sisi positif struktur fungsional dan struktur divisi. Struktur fungsional mempunyai sisi positif karena mendorong spesialisasi, tetapi koordinasi menjadi sulit dilakukan. Struktur divisi mendorong koordinasi, tetapi tidak terlalu mendorong spesialisasi keahlian.


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search