Hallo sobat asripedia, kali penulis ingin mengajak teman-teman untuk kembali menengok kebelakang tentang fakta sejarah, mungkin bisa merefresh kita semua bahwa Indonesia pernah mempunyai sosok orang yang sangat jenius dibalik revolusi.
Kita semua familiar dengan bandara soekarno-hatta, tapi mungkin kita lebih mengenal nama depannya saja atau bahkan menganggap itu hanya satu nama dan melupakan sosok dibelakangnya, tapi justru tanpa Hatta takkan ada bandara ini, Soekarno, dan bahkan bangsa ini.
Dia salah satu pemikir terhebat yang bangsa ini pernah punya ialah Muhammad Hatta. Hatta lahir dengan nama Mohammad Athar pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi Sumatera Barat. Keluarganya memiliki latar belakang religius yang cukup kental, dimana kakeknya adalah ulama terhormat di Batu Hampar. Ayahnya, Haji Mohammad Jamil meninggal sebelum ia berusia satu tahun. Ia lalu dibesarkan oleh keluarga ibunya yaitu Siti Saleha.
Sejak ia masih belia intelektualitasnya sudah mulai terlihat. Di usia yang masih sangat muda ia juga sudah tertarik dengan dunia politik mulai dari membaca surat kabar yang berbau politik sampai kabar perdebatan di Volksrad. Ketertarikanya pada politik dan gerakan kemerdekaan kemudia semakin kentara saat ia menjadi bendahara bagi Jong Sumatranen Bond cabang Padang di usia 16 tahun.
Hatta itu sosok yang berbeda mungkin bisa dibilang juga "Gila", ia lebih memilih mengangkut 16 peti bukunya dibanding 11 anak angkatnya, kecintaan dia terhadap buku datang dari 1 kejadian di masa kecilnya. Dia diberikan 3 buku oleh pamannya di mana di sana ia menemukan bahwa ia bisa menjelajah ke mancanegara dan seolah mengobrol dengan tokoh-tokoh hebat dunia. Itulah hebatnya buku bagi Hatta yang kemudian tumbuh besar di mana buku berperan penting bagi hidupnya.
Pada tahun 1922, Hatta pergi ke Belanda untuk mengambil studi di Handels-Hogeschool atau sekolah tinggi bisnis Belanda. Buku dan Hatta semakin tidak terpisahkan bahkan saat ia masih berkuliah di Belanda. Kawan-kawannya pun sering meledek kalau Hatta lebih tertarik pada buku dibanding perempuan. Keisengan itu semakin menjadi ketika mereka menjebak Hatta dalam sebuah kencan dengan gadis cantik asal Polandia, konon katanya gadis ini bisa menggetarkan hati pria manapun tapi tentu saja Hatta bukan pria biasa dan tidak tergoda.
Cinta akan buku dan tanah air membuatnya bersumpah untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka. Dia memilih fokus membela tanah airnya lewat organisasi pemuda bernama Perhimpunan Indonesia dimana Hatta menjadi bendahara pada tahun 1922 dan ketua pada tahun 1930. Aktivitas Hatta melalui organisasi tersebut dan jurnal Indonesia Merdeka membuatnya mulai diperhatikan oleh Belanda. Organisasi ini bagai wahana perjuangan Hatta di negeri Belanda. Di koran-koran ia menulis kritik dan pemikiran yang lebih tajam dari peluru senapan. Tulisan-tulisan itu membuat Belanda ketar-ketir. Berani-beraninya seorang bumi putra melawan, apalagi di negeri sang penjajah itu sendiri. Hatta lalu di sergap ditangkap karena dianggap menghasut kerusuhan. Apakah Hatta menyerah? Tentu tidak !
Pada tahun 1927, Hatta di tahan oleh Belanda bersama dengan 4 aktivis Perhimpunan Indonesia lainya. Ia menolak berbagai tuduhan Belanda melalui pidatonya yang fenomenal "INDONESIA MERDEKA". Dalam kurungan penjara Hatta menyusun pembelaannya, lalu dalam ruang sidang yang mencekam Hatta balik menghantam melalui pembelaan yang ia nyatakan dengan lantang dan tanpa keraguan. Hatta menuntut Indonesia harus merdeka. Dia mengguncang hati lawan dengan pidatonya menggelegar. Kemudian Hatta dibebaskan dan pemimpin baru telah dilahirkan. Hatta mendapatkan gelar Doktorandus pada tahun 1932 dan pada bulan Juli 1932 ia kembali ke Indonesia.
Kabar tentang anak bangsa yang mengguncang Belanda menggema hingga ribuan kilometer jauhnya, kelak mereka akan bersanding bersama sebagai dwi tunggal yang memproklamasikan kemerdekaan Negara Indonesia.
Hatta berbagi otoritas dengan Soekarno dimana ia menjadi Wakil Presiden pertama Indonesia. Selama 5 tahun pertama ia membagi tugas dan bekerja secara sangat harmonis untuk negara yang masih sangat muda. Tak hanya menjadi Wakil Presiden, Hatta juga pernah beberapa kali pedana menteri Indonesia. Selama menjadi tokoh penting bangsa, Hatta amat terkenal dengan komitmenya pada demokrasi. Ia misalnya mengeluarkan "Maklumat X" yang dianggap sebagai tonggak awal demokrasi dan legitimasi bagi partai politik di Indonesia.
Muhammad Hatta bukan hanya sekedar orang yang berada di belakang proklamator kita, mereka berjalan beriringan dengan hubungan yang memang penuh benci tapi cinta. Terkadang mereka bertengkar hebat lewat kolom-kolom di media massa, saling mendebat pemikiran yang tak jarang berseberangan ketika Hatta mundur perlahan ketika perbedaan itu semakin sulit untuk disatukan.
Di tahun 1956 kerja sama dengan Soekarno harus menemui akhir, ketika Hatta mengundurkan diri dari kursi wakil presiden. Sejak tak menjadi wakil presiden, peranya di muka publik sudah semakin minimal. Tetapi dibalik itu semua mereka adalah sahabat karib, pasangan sehati yang namanya sulit dipisahkan dalam sejarah perjuangan republik ini. Hatta selalu setia bahkan sampai penghujung hidup sang sahabat yang sangat dicintai olehnya Soekarno.
Pada tahun 1980, Hatta menghembuskan nafas terakhirnya dengan berbagai warisan penting untuk bangsa ini. Perlu diakui bahwa Hatta telah menorehkan banyak tinta emas bagi bangsa ini. Hatta adalah salah satu sosok jenius di balik revolusi sejarah bangsa Indonesia.
Demikian sobat asripedia semoga bermanfaat dan salam semangat untuk kita semua.
EmoticonEmoticon