Hallo sobat asripedia kali ini penulis akan menjelaskan sedikit tentang proses manajerial (mangerial role), dimana teori ini sangat cocok buat teman-teman yang bakal menjadi calon manajer atau bahkan yang sudah menjadi manajer.
Pada umumnya, kita melihat bahwa pada praktiknya manajer bergerak tidak sesuai dengan urutan proses manajemen. Proses manajemen lebih bersifat interaktif. Henry Mintzberg melakukan pengamatan sehari-hari mengenai perilaku manajer. Dari pengamatannya, berkesimpulan bahwa manajer melakukan peran-peran atau (roles) tertentu. Apa yang dimaksud dengan peran? Peran erat kaitanya dengan pengharapan. Sebagai contoh, seseorang yang menjadi dosen di perguruan tinggi akan berperan sebagai dosen. Masyarakat mengharapkan perilaku tertentu dari seorang dosen, misalnya mampu mengajar atau mampu melakukan penelitian. Pada waktu orang tersebut pulang ke rumah, dia akan berperan sebagai kepala keluarga dirumah. Peranan tersebut membutuhkan perilaku yang berbeda lagi misalnya memperbaiki rumah atau bermain-main dengan anaknya.
Henry Mintzberg berkesimpulan bahwa semua manajer, mulai dari manajer perusahaan sampai pimpinan gangster, mempunyai aktivitas yang serupa. Pertama, mereka memperoleh status dari otoritas formal. Manajer perusahaan ditunjuk oleh dewan komisaris dan manajer tersebut memperoleh otoritas formal dengan penunjukan tersebut. Pimpinan gangster barangkali diangkat oleh anggotanya. Dengan demikian, status kepemimpinan tersebut diperoleh dari pertunjukan tersebut. Dari penunjukan tersebut, manajer terlibat kegiatan hubungan manusia (interpersonal) dengan karyawan, manajer di bawahnya, teman manager ataupun atasannya. Kemudian dia memperoleh informasi dari interaksi dengan orang-orang lain. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan.
Peranan Hubungan Manusiawi (Interpersonal Roles)
Peranan hubungan manusia mencakup tiga macam peranan yaitu ;
1. Peranan figur bapak (figurehead)
Peranan figur bapak lebih merupakan peranan manajer sebagai simbol "pimpinan" perusahaan. Peranan tersebut lebih bersifat seremonial. Sebagai contoh, manajer menghadiri dan membuka secara resmi dengan (menggunting pita) pembukaan pabrik baru, menyambut tamu organisasi, dan menghadiri resepsi pernikahan anak buahnya. Manajer menjadi simbol dan personifikasi organisasi yang dipimpinnya. Terkadang manager dianggap bertanggung jawab terhadap kejadian yang menimpa organisasinya meskipun kejadian tersebut di luar kendalinya.
2. Peranan pimpinan (leader)
Manajer diharapkan menjadi pemimpin bagi anak buahnya manajer melakukan penarikan recruitment karyawan memberikan pelatihan training dan memotivasi karyawan untuk bekerja mencapai tujuan organisasi sampai tahap tertentu sukses tidaknya bawahan merupakan cerminan kemampuan manajer sebagai pimpinan.
3. Peranan penghubung (liaison)
Manajer juga sering memainkan peranan penghubung baik dengan pihak didalam organisasi maupun dengan pihak diluar organisasi jika ada peraturan yang kurang menguntungkan organisasi manajer dapat melakukan pendekatan terhadap pihak-pihak yang berkaitan untuk meminimalkan efek peraturan yang kurang menguntungkan tersebut kadang-kadang manajer menjadi penghubung organisasi dengan pesaingnya karena itu sering terjadi aliansi antara dua perusahaan yang sebelumnya saling berkompetisi.
Peranan informasi (Informational Roles)
Dengan peranan hubungan manusia, manajer mempunyai banyak informasi yang perlu. Peranan informasi ini merupakan konsekuensi lanjutan dari peranan hubungan manusia. Ada tiga macam peranan informasi, yaitu ;
1. Monitor
Peranan monitor membuat manager selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi. Manajer selalu bertanya kepada bawahannya, manager selalu mengikuti berita, manager membaca buku buku manajemen, dan manajer mencari informasi peluang bisnis melalui jaringan kontaknya. Peranan monitor tersebut membuat manager menjadi orang yang paling ter informasi atau paling banyak mempunyai informasi dalam organisasinya.
2. Diseminasi (disseminator)
Melalui peranan desiminasi, manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya, agar bawahan mampu mengerjakan tugas dengan baik. Informasi tersebut dapat berupa hasil rapat atau hasil perkiraan atau analisis manajer atau informasi yang diperoleh dari pihak di luar organisasi. Apabila peranan monitor dengan diseminasi digabungkan, akan tampak posisi manajer yang cukup penting dalam arus informasi di dalam ataupun keluar organisasi.
3. Juru bicara (spokesman)
Peranan juru bicara memosisikan manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar. Manajer divisi perlu menyampaikan informasi mengenai divisinya kepada manajemen puncak. Berbeda dengan peranan simbol bapak, yaitu peranan manajer hanya bersifat seremonial, peranan justru bicara melibatkan manajer dalam kegiatan menyampaikan informasi ke pihak luar.
Peranan Pengambilan Keputusan (Decision Roles)
Informasi merupakan input penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian konsekuensi logis dari peranan informasi adalah peranan pengambilan keputusan. Peranan pengambilan keputusan terdiri atas 3 macam, yaitu ;
1. Kewirausahaan (entrepreneurship)
Manajer selalu berusaha memajukan organisasinya melalui peranan kewirausahaan manajer mengambil keputusan keputusan penting seperti peluncuran produk baru penggabungan usaha dengan pihak lain dan sebagainya keputusan semacam itu akan menentukan kelangsungan hidup organisasi.
2. Penyelesai gangguan (disturbance handler)
Karena tidak selamanya organisasi berjalan lancar seperti yang diinginkan, manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul di organisasinya. Gangguan-gangguan itu adalah pemogokan, kelangkaan bahan baku, dan lain-lain.
3. Pembagi sumber daya (resource allocator)
Sumber daya selalu terbatas, sedangkan kebutuhan tidak pernah terbatas. Manajer harus mengalokasikan sumber daya yang terbatas tersebut agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manajer biasanya akan menentukan prioritas, kebutuhan mana yang harus didahulukan, dan lihat-lihat mana yang dapat dilakukan kemudian.
4. Perunding (negotiator)
Dengan peranan perunding, manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan . Manajer melakukan perundingan dengan serikat pekerja atau melakukan perundingan dengan pihak luar, seperti pemasok (supplier). Manajer juga berperan sebagai penengah (mediator) pertikaian antar karyawan yang mungkin terjadi. Manajer merupakan pihak yang diharapkan menjadi berunding karena mempunyai informasi mengenai organisasinya yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain dan mempunyai otoritas formal sebagai wakil organisasinya.
Peranan peranan manajer seperti yang digambarkan oleh Mintzberg, memberikan visi yang lain dan melengkapi gambaran proses manajemen seperti yang telah dibicarakan di muka. Mintzberg mengingatkan bahwa lingkungan yang dihadapi oleh manajer serba tidak pasti dan selalu berubah . Manajer yang aktif tidak punya waktu ataupun keinginan untuk menjadi pemikir. Manajer yang efektif bercirikan action-oriented (lebih banyak bertindak dibandingkan berpikir). Manajer yang efektif harus bisa memainkan peran yang tepat, tergantung situasi yang dihadapi. Kemampuan memainkan peran-peran yang tepat (tergantung situasi) merupakan ciri manajer yang efektif.
Dunia ditandai dengan lingkungan yang dinamis (globalisasi). Perubahan lingkungan tersebut mau tidak mau akan berpengaruh bagi manajemen. Sama seperti lainya, jika manajemen atau manajer tidak menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut, manajer tidak akan efektif lagi. Agar sukses bertahan dan berkembang, manajer harus selalu beradaptasi dengan lingkunganya.
Demikian sobat asripedia penjelasan sedikit tentang peranan sebagai manajer. Semoga bermanfaat....
EmoticonEmoticon