-->

Pelatihan dan Pengembangan dalam Organisasi

- 20.58
Hallo sobat asripedia untuk kesempatan kali ini penulis akan sedikit menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan dalam pelatihan dan pengembangan di dalam organisasi/perusahaan.

Pelatihan ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan prestasi kerja saat ini, Sedangkan pengembangan ditunjukkan untuk meningkatkan prestasi saat ini dan masa mendatang. Baik manajer maupun non manajer akan mengalami pelatihan atau pengembangan meskipun dengan cara yang berbeda-beda. karyawan non-manajer barangkali akan lebih banyak memperoleh pelatihan teknis yang bertujuan meningkatkan keterampilan teknisnya, sedangkan manajer akan lebih banyak memperoleh pelatihan untuk meningkatkan kemampuan konseptual dan hubungan manusiawi (human relation).

Berikut penulis akan menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan dalam pelatihan dan pengembangan.

1. Menganalisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Pelatihan dan pengembangan jelas diperlukan karena baik organisasi maupun lingkungannya selalu berubah. Karena perubahan-perubahan tersebut, anggota organisasi harus selalu belajar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Analisis terhadap kebutuhan pelatihan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Siapa yang perlu diberi pelatihan? Apa yang perlu mereka ketahui? Apa yang sudah mereka ketahui? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, manajer dapat menggunakan beberapa prosedur, yaitu :
  • Evaluasi prestasi

Setiap karyawan dievaluasi prestasinya dan dibandingkan dengan standar atau target yang telah ditetapkan titik prestasi yang dibawah target barangkali mengindikasikan perlunya pelatihan.
  • Analisis persyaratan kerja

Spesifikasi kerja mencatatkan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Jika karyawan ditugaskan menyelesaikan tugas tersebut, tetapi tidak mempunyai persyaratan kemampuan, karyawan tersebut membutuhkan pelatihan atau pengembangan. Kemampuan yang belum dipunyai akan menjawab pertanyaan apa yang perlu mereka ketahui.
  • Analisis organisasi

Efektivitas organisasi dalam mencapai tujuannya dianalisis. Apabila organisasi tidak begitu efektif dan prestasi lebih rendah dari target atau tujuan, anggota organisasi memerlukan pelatihan atau pengembangan. Analisis dapat diteruskan untuk melihat bagian mana dalam organisasi yang memerlukan pelatihan dan pengembangan. misalkan, ternyata produktivitas bagian produksi rendah maka karyawan bagian produksi memerlukan pelatihan. Sebagai contoh, jika target penjualan tidak tercapai, karyawan bagian pemasaran memerlukan pelatihan.

  • Survei sumber daya manusia

Manajer ataupun karyawan dalam organisasi diminta menjelaskan masalah apa yang dihadapi dalam pekerjaannya dan tindakan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2. Menentukan tujuan pelatihan

Setelah kebutuhan akan pelatihan dianalisis, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan yang berkaitan dengan pelatihan. Sedapat mungkin tujuan ditetapkan spesifik mungkin dan dalam bentuk angka. Tujuan dapat diukur untuk melihat keberhasilan suatu pelatihan.

3. Program pelatihan

Pelatihan dapat dilakukan melalui banyak cara titik secara umum pelatihan atau pengembangan dapat digolongkan dalam dua hal, training program pelatihan kerja yang dilakukan sambil bertugas dalam organisasi dan off the job training program pelatihan yang dilakukan diluar tugas organisasi.


a. On the job training

Bentuk pelatihan ini mempunyai keuntungan karena cukup fleksibel, baik lokasi dalam organisasi maupun bentuknya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dan berkaitan langsung dengan pekerjaan karyawan. Ada beberapa bentuk latihan ini, yaitu :
  • Coaching (mentor)

Anggota organisasi dipimpin secara langsung oleh atasannya. Cara ini menuntut kemauan dari pihak manajer antasan untuk mempunyai komitmen melatih bawahannya. Terkadang manajer, karena beberapa alasan, tidak mempunyai komitmen yang cukup, misal takut bawahannya melakukan kesalahan, dan takut bawahan menjadi lebih pandai. Dalam bimbingan semacam ini, Manager seharusnya memberikan otonomi yang cukup, agar bawahan dapat mengerjakan tugas dengan caranya sendiri. Manajer yang terlalu banyak memberikan perintah atau petunjuk cenderung mengurangi efektivitas bimbingan.
  • Perputaran kerja

Perputaran kerja dilakukan dengan memindahkan karyawan dari satu bagian ke bagian lainnya. Karyawan atau manajer diharapkan memperoleh pengalaman yang lebih luas dan mampu melihat berbagai aspek operasi suatu organisasi.
  • Asistensi

Posisi asisten merupakan posisi staff yang tidak mempunyai wewenang lini perintah. Manajemen trainee sering dimasukkan dalam posisi asisten yang membantu manajer tertentu. Manajer akan memberikan tugas-tugas, seperti tugas menganalisis situasi pasar, situasi keuangan organisasi, mengorganisasi komite, atau panitia kerja tertentu. Dengan tugas-tugas itu, calon manajer diharapkan dapat belajar kegiatan manajerial dalam suatu organisasi.

b. Off the job training

Metode tersebut mempunyai keuntungan karena membebaskan karyawan dari tugas sehari-harinya dan memfokuskan karyawan pada proses belajar atau proses pengembangan dan pelatihan titik di samping itu, mereka dapat bertemu dengan orang baru (dari luar organisasinya) yang diharapkan mendatangkan ide-ide baru yang segar dan mengembangkan jaringan kerja. Biasanya program ini diselenggarakan oleh universitas-universitas atau asosiasi-asosiasi atau perusahaan biro pelatihan dan pengembangan baik swasta maupun pemerintah.

4. Evaluasi dan modifikasi

Latihan yang baik memerlukan evaluasi sebagai feedback untuk pelatihan selanjutnya. Jika diperlukan, modifikasi dapat dilakukan agar pelatihan masa mendatang menjadi lebih efektif. Diharapkan, bekal yang diperoleh selama pelatihan dapat diterapkan dalam suasana kerja. Akan tetapi dalam kenyataannya, situasi ini jarang terjadi. Karena suatu hal bekal yang diperoleh tidak dapat diterapkan sepenuhnya dalam situasi kerja. Sebagai contoh, pelatihan manajemen partisipatif tidak akan dapat diterapkan sepenuhnya apabila setelah kembali bekerja, manajer yang membawahi peserta pelatihan ternyata lebih otoriter. Agar pelatihan menjadi lebih efektif diperlukan komitmen manajemen puncak dalam pelatihan.

Sekian semoga bermanfaat yaa...salam semangat..



EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search